Sponsors

Jumat, 18 Oktober 2013

Kia Picanto Dapat Fitur Lebih Banyak Di Malaysia


Kia All New Picanto belum lama ini dihadirkan di negeri Jiran, Malaysia. Namun yang menarik adalah banyaknya fitur yang diberikan Naza Kia (distributor Kia di Malaysia) bila dibandingkan dengan Kia Picanto yang hadir di Tanah Air ini. Picanto spek Malaysia telah mendapatkan pelek 15 inci, DRL, lampu belakang LED, head unit 2-DIN, tombol audio pada setir, handle pintu krom dan lain-lain, sedangkan Picanto Indonesia belum punya.

Picanto Malaysia mendapat head unit 2-DIN dan tombol audio pada setir

Namun yang menarik, Picanto di Malaysia dibanderol paling murah RM 60.000 (estimasi) atau Rp 213 juta hingga Rp 228 juta untuk yang matik. Bandingkan dengan Perodua Myvi atau Daihatsu Sirion di Indonesia yang disana harganya 'hanya' RM 44.412 (Rp 158 juta) hingga RM 58.713 (Rp 206 juta). Padahal Kia Picanto disini cuma Rp 136,5-150,5 juta. Logis juga karena harga Sirion matik dengan spek yang sama di Malaysia harganya sama dengan Rp 179 juta padahal di Indonesia cuma Rp 155,8 juta.

Selasa, 15 Oktober 2013

Aneka Ragam Rebadge Nissan Evalia


Nissan Evalia ternyata cukup diminati. Bukan hanya diminati konsumen, tapi juga diminati produsen mobil lain yang ingin me-rebadge Evalia atau NV200. Mungkin karena fungsionalitasnya, karena NV200 juga tersedia dalam tipe blind van atau tanpa jendela belakang, mengadopsi pintu geser dan kabin yang luas. Apa saja merek-merek Evalia selain Nissan? Simak terus.

MITSUBISHI DELICA D:3


Mitsubishi me-rebadge Evalia/NV200 dengan nama Delica D:3. Tampangnya tak jauh beda, bedanya pada gril yang lebih mewah dan menampilkan logo 'Tiga Berlian' Mitsubishi. Lalu pelek juga diganti dengan versi mereka sendiri.


Begitu juga di dalam, bahkan desain setir tak diubah, hanya disesuaikan agar dapat ditempeli logo Mitsubishi. Tersedia transmisi matik, namun terlihat belum dipasangi head unit. Delica D:3 dijual sejak Oktober 2011 di Jepang.

Untuk mesinnya, Mitsubishi membenamkan mesin 4 silinder berkapasitas 1.600 cc. Mereka mengklaim bahwa konsumsi mobil ini mencapai 12,8 km/liter untuk Tipe G dan 13,2 km/liter untuk Tipe M.

ASHOK LEYLAND STILE


Ashok Leyland Stile belum lama ini diluncurkan di India dalam tiga tipe yaitu LE, LS dan LX. AC, power steering, tilt steering-adjustable dan kursi yang dapat dilipat telah hadir di seluruh tipe. Bila dibandingkan dengan Evalia wajahnya banyak berubah.


Bila diperhatikan lagi lampu belakang Stile berbeda dengan milik Evalia. Bila Evalia bentuknya membulat, Stile dibuat agak mengotak.


Interior tak beda jauh bila dibandingkan dengan Evalia versi India. Namun sangat berbeda dengan Evalia versi Indonesia. Bercorak beige dan abu-abu, interior Stile cukup mewah.

Stile dipasangi mesin diesel K9K racikan Renault 1.500 cc yang dapat menghasilkan 75 dk dan torsi besar 185 Nm. Stile diklaim mampu mendapat figur konsumsi BBM 19,5 km/l.

CHEVROLET CITY EXPRESS


Belakangan Chevrolet tertarik untuk me-rebadge Evalia/NV200. Sehingga lahirlah City Express. Tak seperti Delica D:3 dan Stile yang merupakan mobil keluarga, Chevrolet lebih tertarik menjadikan City Express sebagai blind van atau cargo van. Ini berkaitan dengan selera orang Amerika. City Express baru akan dijual pada musim gugur 2014 di Kanada dan AS.


Pintu bagasi dapat dibuka seperti pintu lemari atau terbelah. Sehingga bongkar muat baran bisa lebih mudah. Selain itu pintu depan dan pintu geser dibuat menjauh tak seperti Evalia biasa.


Interornya cukup mewah untuk ukuran mobil niaga. Head unit 2-DIN bermonitor telah terpasang di kabin City Express ini. Transmisi matik pun disematkan pada City Express. Oh ya, desain setir mirip dengan milik Ashok Leyland Stile.

Lebih bagus yang mana ya?

Honda Mobilio Tafetta White Tampil di Bandung


Setelah mejeng di gelaran Indonesia International Motor Show 2013 (IIMS 2013), Honda Mobilio kembali dipamerkan Honda di mal Paris van Java, Bandung. Yang menarik adalah Mobilio ini ditampilkan dengan warna putih, atau dalam bahasa Honda, Taffeta White atau Tafetta White.

Selain itu pelek yang dipasang pada Mobilio putih ini juga merupakan versi produksi seperti yang terlihat pada foto spy shot di website AutonetMagz.com, tidak seperti pelek Mobilio yang tampil di IIMS 2013, diamond-cut dan berukuran lebih besar.

Honda Mobilio spied Indonesia

Honda sendiri memamerkan Mobilio di mal Paris van Java untuk menjaring calon konsumen potensial di Bandung. Honda menargetkan pada tahun 2014, 500 unit Mobilio terjual di Jawa Barat.

Info lebih lanjut, baca juga : Honda Mobilio IIMS 2013 + VIDEO
                                               Mobilio vs Rivals


071013_RHN-BISNIS 07 HONDA MOBILIO

Honda Mobilio

Honda Mobilio rear

Minggu, 06 Oktober 2013

Mobil Listrik Baru Indonesia, Selo dan Gendhis


Menjelang KTT APEC 2013, Indonesia butuh suatu gimmick agar terlihat baik di mata negara lain. Untungnya Dahlan Iskan bersama timnya, Pandawa Putra Petir telah menyiapkannya. Yaitu mobil ramah lingkungan yang terdiri dari mobil biodiesel da listrik. Dua diantaranya telah menampakkan diri, yaitu Selo dan Gendhis.

SELO


Mobil sport listrik ini disebut-sebut merupakan pengganti Tucuxi yang hancur akibat mengalami kecelakaan rem blong di Magetan. Soal bentuk, Selo lebih normal dibanding Tucuxi yang agak berdesain anti-mainstream. Ia terasa mirip Lamborghini Gallardo dan McLaren MP4-12C. Bila Tucuxi didesain tanpa gearbox, Selo diberi gearbox agar tak mengulangi kesalahan Tucuxi sepuluh bulan yang lalu.


Arti Selo bukanlah slow = lamban tapi batu. Menurut Dahlan Iskan diberi nama seperti itu karena kecelakaan Tucuxi seperti batu penghalang. Masalah spesifikasi saat tulisan ini diketik belum diumumkan pemiliknya maupun pembuatnya, namun yang agak mengganjal adalah perbedaan yang agak mencolok dibandingkan sketsa yang ditampilkan pada buku Electric Car Made In Indonesia.




GENDHIS



Gendhis adalah mobil listrik yang berbentuk seperti Alphard. Namun lagi-lagi tampangnya jauh meleset dari rancangannya. Gendhis ini justru sangat mirip Alphard yang dimodifikasi. Foglamp-nya kemungkinan besar 'nyomot' dari Hyundai Grand Avega.

Rancangan jauh berbeda dari kenyataan
Spesifikasi Gendhis masih belum jelas, namun yang pasti mobil ini dapat menampung 7 penumpang dan memiliki sliding door. Cat Gendhis cukup unik, yatu seperti cat bunglon campuran hitam dan hijau.



Sabtu, 05 Oktober 2013

Mobilio vs Ertiga vs Avanza vs Spin


Kelas Small MPV makin ramai setelah Suzuki meluncurkan Ertiga, Nissan dengan Evalia, Chevrolet memproduksi Spin, dan hadirnya pula Mazda VX-1. Terakhir, Honda meunurkan MPV andalannya,, Honda Mobilio. Kami akan membandingkan kehebatan empat diantaranya, yaitu Mobilio, Ertiga, Avanza Veloz dan Spin. Bagaimana pertarungannya? Simak terus komparasi ini.

HONDA MOBILIO PRESTIGE CVT





Setelah saat itu ditunggu-tunggu oleh pecinta Honda, Mobilio menampakkan diri pada ajang IIMS 2013. Ternyata tampangnya lumayan mirip dengan sketsa yang pernah diedarkan Honda.  Yaitu memiliki lampu belakang besar, bumper dan gril yang dibedakan dengan Brio namun dengan lampu depan yang sama. Plus lekukan garis jendela belakang yang tak lazim. Tipe tertinggi adalah Mobilio Prestige, yaitu tipe tertnggi di keluarga Mobilio diatas tipe S, E dan E CVT. Perbedaannya ada pada pelek yang lebih mewah. Namun sebenarnya pelek yang terpasang ada Mobilio di IIMS lebih keren dan pas untuk Mobilio.



Perbedaan juga ada pada beberapa aksen krom di foglamp, pintu samping, dan diatas plat nomor belakang. Desainnya secara keseluruhan sudah manis, bahkan pada tipe S yang minim aksesori alias polos. Dipadu dengan pilihan warna memikat, Mobilio secara tampilan lebih keren dari Grand Livina.


Sayang interior masih sama dengan Brio, yang artinya kurang baik. Material plastiknya lebih tipis dari Grand Livina. Ditambah pula headrest yang menyatu dengan jok. 



Jok Mobilio sama dengan milik Brio, di mana sandaran kepala menyatu dengan jok. Dan, pada baris kedua, di atap terdapat blower AC, yang tentu saja tidak dimiliki Brio, memastikan semua ruang kabin menjadi adem. Ruang kaki juga sangat leluasa. Kursi baris ketiga juga cukup ringkas, tapi sudah dilengkapi sandaran kepala dan masih cukup nyaman di duduki orang dewasa. Kalau mau ruang bagasi lebih luas, kursi tinggal dilipat.

Double blower, airbag, seatbelt di seluruh tempat duduk dan reclining seat telah hadir pula di Mobilio. Begitu pula sistem keselamatan seperti ABS. Namun sayang speaker yang dimiliki Mobilio di seluruh tipe hanya dua. Oh ya, pelek alloy diamond-cut 15 inci itu juga belum tentu dimiliki oleh Mobilio versi produksi. Oh ya, Mobilio Prestige tetap memakai mesin 1.497 cc 118 dk i-VTEC. 



SUZUKI ERTIGA GX A/T




Suzuki baru saja mempersenjatai Ertiga dengan transmisi otomatis yang disambut baik oleh konsumen. Seperti Avanza-Xenia, ia masih mengusung transmisi 4-speed konvensional. Konfigurasi giginya adalah P, R, N, D, 3, 2 dan L. Ertiga matik juga sudah dilengkapi tombol overdrive dan free lock. Sayang respon transmisi mobil seharga Rp 185,8 juta ini cukup lambat.



Tidak ada emblem atau stiker yang menunjukkan kalau inilah Ertiga tanpa kopling. Tampilannya sama persis 100 persen dengan Ertiga GX manual. Namun desain buritan sering diprotes konsumen karena visiblilitas lampu belakang yang kurang baik bila dilihat tepat dari belakang.



Selain tuas transmisinya, tidak ada yang berubah dari Ertiga. Tetap berwarna beige dan abu-abu, dengan jok fabric. Pada Ertiga GX ada tombol multifungsi di setir yang tidak ada pada Spin dan Grand Livina.



Secara dimensi ia mirip saja de­ngan para rivalnya. Artinya penumpang di bangku pa­ling belakang tak boleh berpostur di atas 170 cm, atau kepala akan menyentuh atap. Sayangnya lagi, akses ke belakang tak semudah Avanza.

TOYOTA AVANZA VELOZ 1.5 A/T



Avanza Veloz diposisikan sebagai flagship dan punya fitur paling lengkap dibanding saudara-saudaranya. Begitu pula mesinnya yang berkapasitas 1.495 cc, tidak seperti tipe E dan 1.3 G yang hanya 1.298 cc. Bumper depan bernafaskan V-shape jelas memunculkan kesan tersendiri dibanding Avanza E dan G, karena Avanza Veloz terlihat lebih berkarisma.


Begitu pula bumper belakang. Veloz diberi reflektor berbentuk bulat. Lengkungan di sekitar reflektor menambah kesan sporti. Begitu pula lampu belakang yang berbentuk agak segitiga yang sebenarnya hadir di seluruh tipe Avanza dan Xenia.

Interior menganut aksen two-tone dengan kombinasi hitam dan abu-abu. Kabin ini terasa lebih lapang dibanding Avanza lama. Head unit 2-DIN terintegrasi tak seperti Mobilio dan Spin. Namun sayang belum dilengkapi dengan monitor.


Cup holder total ada 14 buah dan tersebar di ketiga baris kursi. Begitu juga dengan area penyimpanan baik di laci maupun doortrim. Untuk masuk ke jok baris ketiga, tinggal tekan sekali tuas di bangku baris kedua lalu tersedia lah akses luas nan leluasa bagi kaki.

CHEVROLET SPIN 1.5 LTZ A/T


Penantang dari Negeri Paman Sam ini menawarkan banyak kelebihan, misalnya banyak pilihan mesin, performa, handling dan fitur. Ia menyediakan mesin 1.2 liter (bensin) 1.3 liter (diesel) dan 1.5 liter (bensin). Ia juga menawarkan speedometer digital, transmisi otomatis 6-speed triptonic yang tidak dimiliki rivalnya. 


Desainnya lebih memberi terobosan daripada pesaingnya yang memilih desain konservatif. Begitu juga di interiornya. Futuristis, apalagi dengan speedometer digital yang stylish, seperti pada Bajaj Pulsar. AC triple blower, lagi-lagi berbeda dengan rivalnya. Posisinya mirip seperti di bus maupun pesawat. Baris ketiga hanya untuk anak-anak, seperti small MPV lainnya. 


Sayangnya, beberapa konsumen mengeluhkan kerasnya jok baris kedua dan tidak bisa dimaju-mundurkan. Padahal itu penting untuk meningkatkan kenyamanan. Untungnya performa terasa cukup kuat untuk mesin 1.485 cc-nya, handlingnya juga mantap.




Seperti disebutkan tadi, bangku baris kedua terasa agak keras dan juga terlalu tegak serta tidak bisa direbahkan. Sedangkan di baris ketiga, ruang kaki atau leg room dirasa terlalu sempit. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa kabin Chevrolet Spin terasa cukup hening. Ditambah dengan hadirnya AC di baris ketiga mengilangkan kesan ‘anak tiri’ untuk penumpang paling belakang. 



Honda Mobilio E Prestige CVT
 Suzuki Ertiga GX
A/T 
Toyota Avanza Veloz 1.5 A/T
Chevrolet Spin LTZ A/T
 Harga
Rp 198 juta 
 Rp 187,8 juta
Rp 195 juta
 Rp 183,8 juta
 Mesin/kapasitas
4 inline/1.497 cc
 4 inline/1.373 cc
4 inline/1.495 cc
 4 inline/1.485 cc
 Tenaga maksimum
118 dk/6.600 rpm
 95 dk/6.000 rpm
104 dk/6.000 rpm
 104 dk/6.000 rpm
 Torsi maksimum
148 Nm/4.400 rpm
 130 Nm/4.000 rpm
136 Nm/4.400 rpm
 141 Nm/4.000 rpm
 Transmisi
CVT/fwd
 4-speed matik/fwd
4-speed matik/rwd
 6-speed matik/fwd
 Panjang/wheelbase
4.390 mm/2.650 mm
 4.265 mm/2.740 mm
4.140 mm/2.665 mm
 4.260 mm/2.620 mm
 Lebar/tinggi
1.680 mm/1.610 mm
 1.695 mm/1.685 mm
1.660 mm/1.695 mm
 1.735 mm/1.664 mm 
 Kapasitas tangki/ban serep
N/A
 45 liter/full size
45 liter/full size
 53 liter/full size
 Ground clearance
189 mm
 185 mm
200 mm
 157 mm
 Ukuran ban
N/A
 185/55 R15
185/65 R15
 195/65 R15 
 Bobot 
N/A
 1.200 kg
N/A
 1.200 kg
 0-100 km/jam
N/A
 13,9 detik
13,6 detik
 13,9 detik
Konsumsi BBM (dalam kota/tol)
N/A
 13,2/19,2 km/l
9,5/14,5 km/l
 9,4/15,7 km/l





Mobilio
Ertiga
Avanza
Spin
Harga
80
90
82
93
Performa
90
80
85
85
Pengendalian
88
85
80
90
Kenyamanan
80
80
75
70
Konsumsi BBM
       90                 95                  85                  85
Akomodasi
85
80
85
80
Desain Eksterior
90
80
80
82
Desain Interior
65
83
80
85
Fitur
90
85
85
85
Fun to Drive
85
80
75
85
Total
843
838
812
840
KESIMPULAN


Walau masih baru, Mobilio ternyata sudah dapat mengalahkan rival-rivalnya. Tenaga terbesar di kelasnya, eksterior yang keren, fitur dan transmisi CVT adalah beberapa keunggulannya. Sementara itu urutan kedua, ketiga dan keempat masing-masing adalah Spin, Ertiga dan Avanza Veloz.